GOSIP TERKINI - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kemarin mengatakan dia bersedia menembak mati penjahat dengan tangannya sendiri. Dia juga memperingatkan bisa membawa polisi kembali ke garis depan dalam perang melawan narkoba.
Pada 11 Oktober lalu Duterte mengatakan menarik mundur aparat kepolisian dari perang anti-narkoba, setelah mereka dituduh melakukan pelanggaran hak asasi dalam membunuh ribuan orang diduga terlibat narkoba.
Duterte kemudian mengganti aparat kepolisian dengan Badan Antinarkoba (PDEA) yang memiliki sekitar 2.000 personel dibandingkan dengan 165.000 petugas kepolisian.
Duterte mengatakan dia siap mengeksekusi para pelaku kriminal karena dia meragukan kemampuan PDEA.
"Mereka yang memperkosa anak-anak, yang memperkosa wanita, anak laki-laki. Jika Anda tidak menginginkan polisi, saya di sini sekarang. Saya akan menembak mereka sendiri. Itu benar. Jika tidak ada yang berani melakukannya, saya akan menembaknya," kata Duterte, seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (21/10).
Duterte mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk membawa polisi kembali ke garis depan perang melawan narkoba.
"Baiklah, kita lihat saja, enam bulan dari sekarang. Jika keadaan bertambah buruk lagi, saya akan mengatakan kepada mereka: 'Kembalilah ke pekerjaan ini. Anda bisa menyelesaikan masalah ini'," kata dia menyebut polisi.
Data pemerintah menyatakan, sejak terpilih jadi presiden tahun lalu polisi dilaporkan telah menembak mati lebih dari 3.900 tersangka pengguna narkoba dan 2.290 lainnya tewas karena diduga terlibat narkoba.
Berita ini di sponsori oleh grup judi online terbesar di Asia Tenggara Aladin group dan bekerja sama dengan sistus chat international badoo terima kasih sudah berkunjung di GOSIP TERKINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar