CACING SONARI , CACING PENYANYI YANG LANGKAH - GOSIP TERKINI

Post Top Ad

Responsive Ads Here
togel online

Minggu, 19 November 2017

CACING SONARI , CACING PENYANYI YANG LANGKAH


GOSIP TERKINI - Cacing sonari atau cacing kalung banyak di buru oleh manusia karena di percaya ampuh mengobati berbagai penyakit, beberapa riset menunjukan salah satu jenis cacing tanah ini memiliki zat yang berguna dalam dunia kesehatan.

Cacing satu ini sering di sebut dengan cacing raksasa di karenakan , ukurannya yang tak biasa dan panjang nya bisa mencapai 1.5meter memlibihi panjang cacing pada umumnya,
cacing sonari di percaya mempunyai khasiat untuk menyembuhka berbagai penyakit yang di derita manusia , oleh karena itu cacing ini sering di buru dan di export hingga luar neggri terutama di Japan.

Cacing sonari, atau Cacing Sondari  atau di sebut sebagai cacing benyanyi , termasuk dalam jenis cacning tanah  dalam genus pheretima, hari Nugroho , dalam A taxomonical Review  on Pheretimoid earthworms pada jurnal biologi LIPI, menuliskan bahwa sebanyak 162 jenis cacing tanah , tercatat dari kawasan pulau Indonesia dan di kelompokan dalam 9 genus, yaitu : 

- Amynthas - Archiperetima - Metaphire - Metaphiretima - Pheretima - Pithemera -                 
                     Planaphereyima - Pleonogaster dan Polyphreretima


Dalam bidang medis, cacing tanah telah dikenal selama berabad-abad. Cacing tanah secara tradisional telah diaplikasikan di bidang pengobatan di kebanyakan negara di Asia. Di Cina, cacing tanah banyak digunakan dalam obat herbal Cina karena kandungan nutrisinya yang kaya. Invertebrate Survival Journal menuliskan bahwa ekstrak cacing tanah mengandung keragaman asam amino yang merupakan bahan baku protein dan enzim yang berfungsi penting dalam metabolisme tubuh manusia. 

Dalam tubuh cacing tanah juga mengandung peroksidase, katalase, ligase, dan selulase yang bermanfaat pada pengobatan. Cacing tanah juga mengandung asam arachidonat yang dikenal dapat menurunkan panas tubuh yang disebabkan oleh infeksi.

Begitu halnya dengan cacing sonari, yang juga mengandung beberapa senyawa aktif seperti enzim lysozyme yang dapat mengobati sakit tifus. Zat tersebut akan menghambat pertumbuhan bakteri tifus dalam tubuh manusia. 

Grdisa, seorang peneliti dari Fakultas Agrikultur Universitas Zagreb, Kroasia menuliskan bahwa dalam ekstrak cacing tanah terkandung antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker. Bahkan di beberapa negara, cacing tanah digunakan sebagai bagian dari makanan sehat karena sumber protein yang tinggi. 


Fungsi sebagai antioksidan tersebut, menurut Lakshmi Prabha dalam International Journal of Current Science karena cacing tanah memiliki kandungan polifenol yang tinggi. Ia juga menyebutkan bahwa ekstrak cacing tanah mentah mempunyai efek trombolitik yang secara signifikan meningkatkan proses sirkulasi darah. 


Yu Shen, yang juga meneliti cacing tanah, dalam International Oligochaeta Taxonomy Meeting menuliskan tentang cara penggunaan cacing tanah sebagai obat. Dia menyebutkan tiga cara yang berbeda dalam pembuatan ektrak cacing tanah tersebut, yaitu penggilingan cacing tanah yang sudah kering, dibuat rebusan, atau dengan pembakaran. Untuk ekstrak cacing kering, dosis yang ia sarankan adalah sebanyak 9-18 gram, sedangkan untuk cacing segar, dosisnya antara 15-30 gram. 


Produk cacing sonari dijual umum, di toko online misalnya, harganya bisa Rp40.000 per 300 gram. Dengan ragam manfaat cacing sonari, Didin dan para pencari cacing sonari lainnya nampaknya harus berpikir untuk membudidayakan cacing ini tanpa harus mengambil di alam liar karena diatur oleh undang-undang kehutanan demi kelestarian mereka di alam.

Berita ini di sponsori oleh grup judi online terbesar di Asia Tenggara Aladin group dan bekerja sama dengan  sistus chat international badoo  terima kasih sudah berkunjung di GOSIP TERKINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here