GOSIP TERKINI - Ketua dari Setara Institute yaitu Hendardi juga menyebutkan pihak dari media yang sudah mengutip ucapan dari Panglima TNI Jenderal yaitu Gatot Nurmantyo memang tidak ada suatu bentuk pelanggaran.Dan hanya saja memang ada yang tidak setimpal dari Gatot yaitu kapasitasnya sebagai seorang panglima.
"Ada juga etika, kepatutan dan melakukan pres rilis atau tidak, kepatutan mesti dijaga. Panglima jelas ahistoris. Panglima TNI juga sering offside," ujar Hendardi di kantor Imparsial, Jalan Tebet Dalam IV, Senin (25/9).
Gatot juga mungkin sebelumnya membuat ucapan yang kontroversial yaitu mengenai pembelian dari 5000 senjata ilegal dan 'serbu' langsung Polri di hadapan purnawirawan pada Jumat (22/9). wartawan di sana ketika itu mengutip langsung pernyataan tersebut.
Menurut Hendardi, Gatot harusnya sadar berada di ruang publik. Apalagi, media sengaja datang lantaran diundang. Hendardi melihat tidak ada salahnya mengutip ucapan Gatot tersebut. Sehingga, Gatot harusnya tahu betul kondisi seperti itu tidak pantas untuk mengungkapkan informasi inteljen.
"Walaupun tidak ada pers rilis, bahwa itu off the record, tetap juga bisa dikutip media, sebagian dari media menyatakan diberikan untuk kesempatan hadir, keliru jika dikatakan bukan pers rilis. Ini satu pengalihan tanggung jawab yang diambil," jelasnya.
Gatot juga tidak kali ini saja melakukan pernyataan kontroversial. Hendardi juga menyebut ketika melakukan penangkapan terduga makar oleh kepolisian, Gatot juga menyalahi kewenangannya.
"Mei tahun ini ketika polisi melakukan sejmumlah penangkapan pelaku dugaan makar. Panglima menyatakan tidak ada makar, hoaks, ini jelas bukan urusan dia, urusan proses hukum adalah urusan pihak kepolisian," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar